Main Area

Main

Bukti Sejarah, Jembatan Teluk I Terabaikan Padahal Bisa Jadi Destinasi Wisata

bukti-sejarah-jembatan-teluk-i-terabaikan-padahal-bisa-jadi-destinasi-wisata-muba182z31568028822.jpg

Foto Net

Lais, Musi Banyuasin – Dibangun pada masa penjajahan Belanda, sebelum Indonesia merdeka, Jembatan (Jerambah) Teluk 1 Desa Teluk Kecamatan Lais hingga kini masih berdiri kokoh.

Menjadi saksi bisu perjuangan para pejuang bangsa dalam meraih kemerdekaan, bukti sejarah ini hingga kini berdiri kokoh berdampingan dengan Jembatan Teluk II membentang membelah sungai Batang hari Leko yang kini sebagai akses dari dan menuju kota Sekayu ataupun sebaliknya.

Kondisi jembatan Teluk I memang terlihat memprihatinkan, tanpa Cat yang memperindah tampilan jembatan dan juga perawatan jembatan ini terkesan tidak ada sama sekali hanya saja dalam beberapa tahun belakangan tampak aspal jembatan yang di lakukan penebalan oleh instansi terkait.

Padahal jembatan teluk I ini bisa dijadikan Destinasi wisata budaya bagi masyarakat mengingatkan kita akan bukti perjuangan para pejuang bangsa.

Masa penjajahan belanda dibuktikan dengan berdirinya Jembatan teluk I yang hingga kini masih berdiri membentang menyatukan Dua Desa yakni Desa Teluk dengan Desa Epil.

Walaupun tidak bisa difungsikan untuk kendaraan yang bertonase namun untuk kendaraan kecil seperti sepeda motor dan roda empat sejenis pribadi masih bisa melewati jembatan ini.

“Jembatan teluk I merupakan salah satu jembatan tertua di Musi Banyuasin sebagai bukti sejarah dan seharusnya mendapat perhatian dari instansi terkait, bukankah ini aset budaya untuk kita?.” Ucap salah seorang warga, JL (79) yang tidak ingin namanya disebutkan kepada mubaonline.com, Senin (09/09).

Ia menambahkan, jembatan teluk I menurut orang tuanya sudah ada sebelum ia dilahirkan dan hingga kini umurnya hampir memasuki usia Delapan Puluh Tahun. “Artinya kalau usia saya saja sudah masuk delapan puluh tahunan dan saat itu saya ingat betul semasa kecil saya dilahirkan dan dibesarkan di desa ini jembatan ini sudah ada.

Bahkan saya sendiri sering dimarahi oleh orang tua jika bermain didekat jembatan ini karena saat itu banyak orang belanda.” Sambungnya.

Masih kata JL, “di era penjajahan belanda para pejuang kita banyak menjadi korban apa lagi saat pembangunan jembatan ini. Dahulu kita warga sini takut keluar rumah karena banyak kabar beredar di masyarakat sering ada tetak tukuk (Potong leher) yang katanya kepala kita dijadikan bahan untuk membuat jembatan.” Ungkap JL sambil tersenyum.

Dirinya berharap, walaupun saat ini sudah ada jembatan teluk II namun jembatan teluk yang lama masih diperhatikan.”kalo bisa jadikan tempat wisata supaya teluk ini bisa menjadi lebih dikenal bagi masyarakat luas dengan keindahan jembatan teluk I ini, Setidaknya  kasih cat yang bagus dan terang supaya enak dilihat juga.” Tutupnya.

Laporan : raka


Baca Juga :
PKB Muba Akan Mengusung Kader Terbaiknya Maju Pilkada Muba
Gema Takbir di Bayung Lencir, 21 Mobil Hias desa Simpang Bayat Ramaikan Jalanan
Buka Bersama Relawan Dedi Zulkarnain, Deklarasi Dukung Joncik Muhammad Untuk Sumsel
Safari Ramadan PT Rimba Hutani Mas, Bukber Hingga Berbagi ke Desa Binaan
Pj Bupati Apriyadi Siagakan Alat Berat di Titik Rawan Arus Mudik
Usai Salat Id, Pj Bupati Apriyadi Buka Rumah Dinas untuk Halal Bihalal dengan Warga Muba
Bareng Keluarga dan Warga Muba, Pj Bupati Apriyadi Salat Id di Rumdin

Komentar Anda ?
Advertisment
2017 Mubaonline PT PERUSAHAAN MEDIA ONLINE (PERMIO)